SELAMAT DATANG PARA SAHABAT BLOGGER DI BLOG SEDERHANA KAMI "MP" DAARUTTHOLABAH79.BLOGSPOT.COM.BLOG DARI SEORANG WNI YANG BERHARAP ADA PEMIMPIN DI NEGERI INI,BAIK SIPIL/MILITER YANG BERANI MENGEMBALIKAN PANCASILA DAN UUD 1945 YANG MURNI DAN KONSEKUEN TANPA EMBEL-EMBEL AMANDEMEN SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP RAKYAT INDONESIA...BHINNEKA TUNGGAL IKA JADI KESEPAKATAN BERBANGSA DAN BERNEGARA,TOLERANSI DAN KESEDIAAN BERKORBAN JADI CIRINYA...AMIIN

Kamis, 05 Mei 2016

HIKMAH ROMADHON

Tingkatan dan Hikmah Puasa Menurut Imam Ghozali

Share on FacebookTweet about this on TwitterShare on Google+Pin on PinterestEmail this to someone
Alhamdulillah Allah subhanahu wata’ala telah memberikan kepada kita kesempatan bertemu kembali dengan bulan Suci nan penuh berkah, bulan yang di dalamnya dijanjikan berbagai pahala ibadah dilipatgandakan dan Allah telah memilih ibadah puasa sebagai ibadah yang diwajibkan selama sebulan penuh ini. Allah telah mengistimewakan ibadah berpuasa dengan berfirman bahwa Dia sendiri yang akan membalas pahalanya.
Dalam sebuah hadits qudsi dikatakan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الله سبحانه وتعالى : كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبع مئة ضعف إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به. رواه البخاري
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah subhanahu wata’ala berfirman, ‘Setiap amal kebaikan memiliki balasan pahala sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat kecuali ibadah puasa , karena sesungguhnya puasa itu adalah untukku dan aku yang akan membalaskan pahalanya’.” (HR. Bukhari).
Mengenai keistimewaan puasa di sisi Allah ini, Hujjatul Islam Abu Hamid bin Muhammad al-Ghazali dalam kitabnya ” al-Arba’in fii Ushuul al-Diin” menjelaskan bahwa keistimewaan ini tidak lain karena dua hal:
Yang pertama, adalah karena puasa merupakan ibadah yang bersifat individual untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat. Puasa juga merupakan sebuah amal ibadah yang bersifat rahasia, tidak dapat diketahui kecuali hanya Allah dan orang yang melakukan puasa, tidak seperti shalat, zakat dan lain sebagainya.
Yang kedua, adalah puasa sendiri merupakan cara mencegah dan melemahkan musuh Allah, dan seburuk-buruk musuh Allah adalah syaithan. Sesungguhnya syaithan tidak akan menjadi kuat kecuali hanya dengan perantara syahwat hawa nafsu yang mengalahkan manusia. Dalam hal ini rasa lapar dapat mengalahkan syahwat dan hawa nafsu. Nabi pernah bersabda:
إن الشيطان ليجري من ابن آدم مجرى الدم فضيقوا مجرى الدم فضيقوا مجارى الشيطان بالجوع. أخرجه ابن المبارك
“Sesungguhnya syaithan mengalir dari dalam darah Bani Adam seperti mengalirnya darah, maka semptikakanlah tempat mengalir mereka dengan rasa lapar!” Hadits ini menafsirkan hadits yang lain yaitu:
إذا دخل رمضان فتحت أبواب الجنان وغلقت أبواب النيران وصفدت الشياطين ونادى مناد : يا باغي الخير هلم يا باغي الشر أقصر. متفق عليه
Apabila Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibukakan dan pintu-pintu neraka dikunci, para syaithan pun diikat. Dan muncul sebuah panggilan, “Wahai orang yg menginginkan kebaikan kemarilah, wahai yang menginginkan keburukan menjauhlah!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar