Satu Islam– Sejak awal sudah diperkirakan, Haedar Nashir bakal jadi pengganti Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammdiyah. Menjadi calon kuat sejak awal Muktamar, Haedar akhirnya dipilih oleh 13 orang formatur yang tadi malam rapat dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tak berlama-lama dan tanpa melalui perdebatan alot, Haedar langsung bersedia menjadi Ketua Umum saat diminta oleh para formatur dalam rapat. Bahkan rapat formatur hanya butuh waktu 10 menit untuk menentukan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammdiyah.
Haedar dalam kesehariannya adalah dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammdiyah Yogyakarta. Ia lahir di Bandung, 25 Februari 1958. Masa kecil dihabiskan di kota kelahirannya itu. Menamatkan Madrasah Ibtidaiyah di Ciparay, Bandung, Haedar kemudian melanjutkan pendidikan di Pesantren Cintawana, Tasikmalaya.Setelah dari pesantren, ia kembali ke kota kembang untuk melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 10 Bandung.
Suami dari Siti Noodjannah ini kemudian merantau ke Yogyakarta untuk menimba ilmu di kota pelajar itu. Gelar serjana ia raih dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) Yogyakarta.Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan untuk mendapat jenjang S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada. Gelar magister dan doktor di bidang sosiologi didapatkan Haedar di UGM.
Perjalanannya di Muhammdiyah dimulai pada tahun 1983 saat mendaftar menjadi anggota dengan nomor anggota 545549. Di organisasi, ia pernah menjadi Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) periode 1983 – 1986. Ia juga pernah menjadi pengurus Departemen Kader PP Pemuda Muhammadiyah periode 1985 – 1990.
Di Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar mengawalinya dengan menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader tahun 1985 – 1995. Kemudian ia menjadi Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah pada periode 1995 – 2000.Di bawah kepemimpinan dua periode Din Syamsuddin (2005-2015), Haedar adalah seorang ketua di PP Muhammdiyah.
Haedar juga dikenal sebagai seorang penulis produktif. Beberapa buku yang pernah ditulisnya adalah Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, Memahami Ideologi Muhammadiyah, Islam Syariat, Muhammadiyah Abad Kedua, Menggugat Modernitas Muhammadiyah: Refleksi Satu Abad Perjalanan Muhammadiyah, dan beberapa buku lainnya.
Kini ia jadi orang nomor satu di Muhammadiyah. Dalam pidato perdananya, Haedar mengatakan akan membawa Muhammadiyah menjadi lebih maju, modern, profesional sebagai gerakan Islam yang mengusung misi pencerahan.Haedar juga berjanji membawa gerakan pencerahan yang lebih dinamis di Muhammadiyah. Hingga 2020 mendatang, ia ingin Muhammadiyah makin produktif berkontribusi untuk umat, bangsa dan dunia.(CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar