KERIS NAGASASRA

Foto: dewikenconowungu.blogspot.com

KERIS Nagasasra merupakan satu pusaka yang diyakini mampu melanggengkan jabatan seorang penguasa. Konon, seorang pemimpin tidak akan kuat menduduki kursinya bila tanpa didukung pusaka-pusaka sakti. Salah satunya, keris Nagasasra tersebut.

Keyakinan tersebut masih dipegang hingga hari ini. Jangan heran bila masih banyak politikus yang datang ke “orang pintar” untuk memburu pusaka bersejarah nan misterius tersebut.

Dikisahkan, Keris Nagasasra merupakan pusaka peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur (bentuk) keris luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan jumlah luk-nya.

Empu Ki Nom, seorang empu yang hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit hingga pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo merupakan pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik. Ki Nom kerap pula disebut dengan Ki Supo Anom atau Ki Supo .

Bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga ( biasanya dengan bentuk mahkota raja yang beragam ), sedangkan badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk pada tengah bilah sampai ke ujung keris. Dengan ciri-ciri antara lain adalah kruwingan, ri pandan dan greneng, dan beberapa empu (berdasarkan zamannya seperti Majapahit , Mataram dan Mataram Nom) membuat keris ber-dapur nagasasra.

Jauh sebelumnya, Keris Nagasasra berkait erat dengan suksesi kepemimpinan kesultanan Demak Bintoro. Dalam riwayatnya, keris Nagasasra merupakan pesanan dari Sultan Trenggono untuk menentukan calon penggantinya.

Sementara dari mitos yang berkembang di masyarakat, keris tersebut tercipta dari lidah sesosok makhluk berbentuk ular naga yang sangat sakti bernama Nagasasra.
(Fadhil Nugroho/CN41/SMNetwork)